Hutang Luar Negeri

Definisi Hutang Luar Negeri 

  •  Utang luar negeri atau disebut dengan pinjaman luar negeri adalah setiap pendapatan atau penerimaan negara, dimana dalam bentuk devisa ataupun devisa yang dirupiahkan, rupiah, atau bahkan dalam bentuk barang atau jasa yang didapatkan dari luar negeri yang nantinya akan dikembalikan dengan syarat tertentu. 
  •  Utang luar negeri dapat diartikan sebagai sumber biaya-biaya dalam pembangunan suatu negara, utang luar negeri juga diperlukan untuk menutupi tiga defisit yakni defisit anggaran, defisit bisnis berjalan, dan ketakseimbangan investasi. 

Jenis-Jenis Hutang Luar Negeri

Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni pinjaman tunai dan pinjaman kegiatan. 

  • Pinjaman tunai adalah utang atau pinjaman yang diperoleh dari negara lain baik dalam bentuk rupiah ataupun devisa, dimana digunakan untuk membiayai defisit APBN dan penanganan portofolio utang. 
  • Jenis utang atau pinjaman luar negeri yang kedua yaitu pinjaman kegiatan, yang dimaksud dengan pinjaman kegiatan adalah pinjaman yang diperoleh dari negara lain yang digunakan untuk mendanai suatu kegiatan tertentu.
Hutang Luar Negeri Indonesia

 Indonesia merupakan negara terbesar di kawasan Asia tenggara. Namun, dengan kondisi geografis yang cukup luas bukan menjadi jaminan akan kemajuan sektor ekonomi di Indonesia. Tercatat per 21 mei 2021 hutang luar negeri yang dimiliki oleh Indonesia sebesar US$ 415,6 Miliar. Hutang luar negeri yang dimiliki oleh Indonesia sebagian besar dananya digunakan untuk melakukan pembangunan nasional pemerintah Indonesia pada awalnya merupakan motor utama yang terus melakukan pembangunan nasional. Namun upaya pembangunan nasional yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia tidak disertai dengan keberhasilannya melakukan pembangunan ekonomi baik dalam tingkat mikro maupun makro sehingga hanya menyebabkan peningkatan jumlah utang luar negeri Indonesia yang semakin berkembang. Hutang luar negeri Indonesia pada awalnya dilakukan mayoritas oleh pemerintah dan diterima pinjamannya dalam bentuk hibah dan soft loan dari negara-negara sahabat serta lembaga supra nasional yang melakukan hubungan kerjasama dengan Indonesia baik secara bilateral maupun multilateral. Pinjaman yang diterima oleh Indonesia digunakan untuk menopang pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Hanya saja pesatnya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah tidak diiringi dengan kemampuan pemerintah untuk menjadi penggerak dalam melakukan pembangunan nasional.

 Dalam perjuangan ekonomi Indonesia ketika berada pada masa pandemi tentunya memiliki dampak tersendiri terhadap jumlah hutang luar negeri yang dimiliki oleh Indonesia. Hutang luar negeri Indonesia yang pada awalnya difokuskan untuk pembangunan baik dalam segi infrastruktur maupun pembangunan sumber daya manusia yang menjadi fokus kerja pemerintah. Saat ini, fokus pemerintah terbagi lagi menjadi beberapa sub fokus pemerintah, diantaranya kebutuhan belanja nasional yang tidak dapat ditunda tentunya menambah pundi-pundi hutang yang dimiliki oleh Indonesia seperti penyediaan fasilitas kesehatan dalam skala nasional serta upaya ketahanan pangan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam menghadapi masa pandemi.

Didasarkan pada hal tersebut, hutang yang dilakukan oleh Indonesia dinilai sangat penting sebab memberikan legacy berupa aset pembangunan ke generasi selanjutnya. Namun, bukan hanya saja aset pembangunan yang yang diwariskan oleh pemerintah terdahulu, aset-aset hutang yang seharusnya semakin tipis justru semakin tebal yang diwariskan ke generasi Indonesia dimasa berikutnya. Di sisi lain, perlunya Indonesia melakukan hutang luar negeri adalah demi menjaga dan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang ada di Indonesia. Studi badan kebijakan fiskal menyebutkan bahwa rasio utang terhadap PDB bertahan pada level 23% sehingga rata-rata pertumbuhan ekonomi dalam rentang tahun 2013 sampai 2016 berada di bawah 5%.

Pengaruh Hutang Luar Negeri dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

 Hutang luar negeri yang dimiliki Indonesia tentunya memiliki dampak baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Secara umum, mayoritas hutang yang dilakukan Indonesia adalah untuk menopang biaya pembelanjaan yang digunakan oleh pemerintah untuk melanjutkan pembangunan nasional yang telah diupayakan sejak masa Soekarno. Pada saat negara melaksanakan pembangunan, maka pemerintah indonesia tentu saja membutuhkan banyak modal untuk melaksanakan pembangunan tersebut. Karena kondisi keuangan negara yang kurang maka pemerintah indonesia mencari cara untuk bisa memenuhi dan terlaksananya pembangunan nasional yang menjadi warisan pemerintah terdahulu. Lalu untuk memenuhi pendanaan pembangunan pemerintah memilih cara altenatif untuk memenuhi kekurangan dana tersebut dari luar negeri, yaitu dengan cara berhutang kepada negara lain yang merupakan sumber eksternal untuk memenuhi pendanaan, hutang tersebut berperan untuk mengatasi kekurangan mata uang asing dan mengatasi masalah tabungan negara, selain itu juga untuk memenuhi dan menutup defisit anggaran pemerintah, namun jika terus menurus indonesia berhutang maka akan berdampak ke nilai mata uang yang menjadi rendah

Komentar

Postingan populer dari blog ini