Ekonomi Politik Internasional (28 April 2021)

Perspektif Strukturalisme

Perspektif ini menolak Teori Keunggulan Komparatif David Ricardo,

Menurut perspektif strukturalisme, teori ini menghambat suatu negara berkembang dan menciptakan ketergantungan. Misalnya, Indonesia hanya berfokus pada pertanian namun tidak dengan teknologi. Ketika hama datang merusak pertanian, Indonesia mengalami kerugian dan tidak bisa berbuat lebih karena keterbatasan teknologi, kemudian Indonesia ketergantungan dalam hal teknologi dengan Jepang. Sementara Jepang bisa memproduksi agrikultural dengan massive jika dibandingkan dengan Indonesia dalam bidang pertanian dengan bantuan teknologinya sehingga tidak bergantung pada Indonesia dalam bidang pertanian. Terlihat jelas bahwa ketika negara tidak hanya berfokus pada suatu bidang atau hal, maka negara tersebut bisa melakukan hal lebih jika dibandingkan dengan berfokus pada suatu bidang seperti yang dikatakan teori keunggulan komparatif. 

kemudian anggapan bahwa spesialisasi produksi hanya akan menciptakan ketergantungan negara periphery terhadap negara core.

Ketika negara maju yang memproduksi industri (AC, kulkas, televisi, dll) harganya akan semakin naik atau naik. Namun berbeda dengan negara yang memproduksi hasil pertanian, bahkan negara industri dapat melakukan proteksi terhadap hasil produk pertanian seperti (sawit, kaaret, dll) sehingga jumlah ekspor negara terpinggirkan ke negara pusat akan stagnan atau bahkan menurun.

Kemudian, perspektif ini menolak Teori Pembangunan Harood-Doomar mengenai tabungan dan investasi. Teori ini didasarkan pada pemecahan permasalahan keterbelakangan negara berkembang dengan cara mencari tambahan modal baik dalam maupun luar negeri. Namun kenyataannya hal ini membuat negara berkembang justru terperangkap dalam ketergantungan ekonomi dengan negara kaya. 

Perspektif ini juga mengkritik teori W.W Rostow karena menurut mereka hubungan ekonomi dan politik di negara berkembang sebagai faktor penghambat pembangunan dan tidak semudah atau sesimple penjelasan W.W Rostow yaitu masyarakat tradisional, prakondisi tinggal landas, tinggal landas, pematangan, dan konsumsi massa yang berlebihan. 

Anggapan perspektif ini yaitu, penyebab keterbelakangan ekonomi negara berkembang bukan diakibatkan karena kurangnya modal atau kurang modern, bukan pula karena kurangnya sumber daya manusia, namun disebabkan karena adanya hubungan ekonomi dan politik antar negara khususnya negara maju dan berkembang. 

Sehingga dalam pemecahan persoalan pembangunan negara berkembang sebagai rekomendasi dair Prebish adalah dengan mempercepat industrialisasi. Kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan dalam tahapan ini dengan memberikan kebijakan bentuk proteksionisme kepada industri dalam negeri yang masih 'bayi'. 

Kemudian terdapat argumen dari teori keterbelakangan dan ketergantungan dengan mengemukakan bahwa ketergantungan terhadap negara industri maju adalah penyebab dari keterbelakangan negara berkembang. 

Dengan demikian, masalah pembangunan di negara berkembang menurut strukturalisme adalah pola hubungan ekonomi imperialisme yang tidak seimbang, dimana negara dunia ketiga hanalah objek eksploitasi oleh negara pusat. Jalan keluar terhadap permasalahan ini menurut Paul Baran adalah negara berkembang harus memutuskan hubungan dengan negara pusat dan mencoba sistem perekonomian sosialisme.

Santos memebrikan solusi atas pemecahan masalah ketergantungan dan keterbelakangan dengan tidak seradikal tokoh lainnya. Menurut Santos dimungkinkan bahwa negara pinggiran keluar dari belenggu keterbelakangan melalui perbaikan terhadap struktur internasl negara pinggiran dan hubungan dengan dunia luar. 

Kritik terhadap Strukturalisme :

Walaupun teori ini baik dalam penjelasannya, namun dalam kehidupan nyata teori ini sulit dilakukan. Kritik terhadap teori ini dipandang hanya bersifat retoris karena tidak memiliki dasar penjelasan yang ilmiah. Selain itu, dengan memutuskan hubungan dengan negara kaya dan menutup diri juga menentukan nasib negara. China pada masa Mao tertinggal jauh, namun ketika China membuka diri dengan pasar global,membawa pertumbuhan china yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa memutus hubungan dengan dunia luar sama dngan melakukan economic suicide.



Komentar

Postingan populer dari blog ini