Rabu, 2 Juni 2021

Breton Woods System mengacu pada penyelesaian pertarungan mata uang dengan Amerika menjadi pemimpinnya yang menggunakan dollar.

Awalnya pada 1950, Hegemoni Amerika Serikat dimana kekuatan ekonomi dan militer sangat dominan untuk membentuk perekonomian dunia yang liberal.  Hingga dalam mewujudkannya diselenggarakan konsolidasi perekonomian dunia liberal yaitu dengan menerapkan system Bretton Woords. Tahun 1950-1960 terjadi pembangunan di Eropa Barat adan Jepang sampai pada akhirnya hegemoni Amerika Serikat mengalami penurunan dan Amerika focus untuk mengurusi kepentingannya sendiri dan saat itu perekonomian dunia liberal dalam masa krisis.

  • Sistem Bretton Woods ini juga diikuti oleh Eropa yang diwujudkan dalam penyatuan mata uang bagi negara anggota European Union pada tahun 1970an.
  • Publik good dalam system internasional bersifat abstrak. Ketiga Public goods baik maka perdagangan pun akan ikut baik sebesra dengan system moneter yang baik.
  • Dalam menetapkan mata uang dollar terhadap mata uang lain disebut dengan Band of Intervension dengan mengukur depresiasi dan apresiasi. Ketika melihat band of intervension negara harus menyiapkan  dengan apa yang disebut dengan devisa atau valuta asing (menjual atau membeli). Band of Internvention di Amerika yaitu 1,25% sedangkan di Eropa yaitu 2,25%.
  • BWS tidak mencapai dollar sebagai satu satunya mata uang dunia, tetapi EU mampu membuat mata uang untuk negara anggota dengan proses yang sama. Semuanya mengenai keselaran antar factor. Semua harus diseleraskan agar semua negara mampu dan siap untuk menggunakan mata uang yang sama. Jika tidak, negara bisa mengalami stress dalam upaya penyatuan mata uang tersebut. Berkaitan dengan European Union, membutuhkan 25 tahun untuk menyelaraskan semua factor tersebut. Syarat moneter tunggal di Eropa yaitu max 60% dilihari dari GDP
  • Setelah Bretton Woods System hancur di negara di Asia, semua asia, terutama Korea Selatan, Thailand,dan Indonesia. Para perusahaan asing mengalami persaingan besar sehingga menyebabkan kerugian luar biasa dan memungkinkan terjadinya capital flight.Capital flight adalah semua arus modal yang keluar dari negara berkembang yang sebelumnya tidak memperhatikan latar belakang terjadinya arus modal tersebut dari dalam negeri beserta jenis modal. Bagi kapitalis yang mengalami kerugian maka akan memutuskan untuk memindahkan modalnya ke negara yang dipercaya. Ketika hal tersebut terjadi kemudian mulai banyak masalah muncul di negara berkembang yaitu negara mengalami over investment dan overlanding. Ketika semua mau mengeluarkan modalnya bersama sama maka negara akan terdesak dan Ketika negara tidak mempunya banyak devisa maka akan collapse.

·          8 faktor kunci yang memengaruhi nilai tukar mata uang asing 

  • Inflasi rates : perubahan inflasi pasar menyebabkan perubahan nilai tukar mata uang. Negara dengan tingkat inflasi yang lebih rendah dari yang lain akan melihat apresiasi nilai mata uangnya. Harga barang dan jasa meningkat pada tingkat yang lebih lambat di mana inflasi rendah. Sedangkan negara dengan tingkat inflasi yang lebih rendah secara konsisten menunjukkan nilai mata uang yang meningkat sementara negara dengan inflasi yang lebih tinggi biasanya mengalami depresiasi mata uangnya dan biasanya disertai dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi
  • Interest rates : perubahan tingkat Bunga memengaruhi nilai mata uang dan nilai tukar dollar. Kurs valas, suku Bungan, dan inflasi semuanya saling berkaitan. Kenaikan suku Bungan menyebabkan mata uang suatu engara terapresiasi karena suku Bunga yang lebih tinggi memberikan tingkat suku bunga yang lebih tinggi kepada pemberi pinjaman, sehingga menarik  lebih banyak modal asing yang menyebabkan kenaikan nilai tukar.
  • Country’s Current Account/Balance of Payments : neraca pembayaran suatu negara mencerminkan neraca perdagangan dan pendapatan atas investasi asing. Hal tersebut terdiri dari jumlah total transaksi termasuk ekspor, impor, utang, dll. Defisit dalam transaksi berjalan karena menghabiskan lebih banyak mata uangnya untuk mengimpor produk daripada yang diperoleh melalui penjualan pameran menyebabkan depresiasi.
  • Terms of trade : adalah rasio harga ekspor terhadap harga impor. Kondisi perdagangan suatu negara meningkat jika harga ekspornya naik pada tingkat yang lebih besar daripada harga impornya. ini menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi, yang menyebabkan permintaan yang lebih tinggi untuk mata uang negara tersebut dan peningkatan nilai mata uangnya. ini menghasilkan apresiasi nilai tukar.
  • Political Stability & Performance : keadaan politik dan kinerja ekonomi suatu negara dapat mempengaruhi kekuatan mata uangnya. daerah dengan risiko gejolak politik yang lebih kecil lebih menarik bagi investor asing, akibatnya menarik investasi dari negara lain dengan stabilitas politik dan ekonomi yang lebih baik.
  • Speculation : jika nilai mata uang suatu negara diperkirakan akan naik, investor akan meminta lebih banyak mata uang tersebut untuk mendapatkan keuntungan dalam waktu dekat. akibatnya, nilai mata uang akan naik karena kenaikan permintaan, dengan kenaikan nilai mata uang ini maka nilai tukar juga naik.
  • Ressesion : Resesi dapat memengaruhi penurunan mata uang terlebih pada saat ini Ketika pandemic covid-19 dimana banyak negara mengalami resesi.
  • Government Debt : utang pemerintah adalah utang publik atau utang nasional yang diatur oleh pemerintah pusat. Negara dengan utang pemerintah, lebih kecil kemungkinannya untuk memperoleh modal asing, yang menyebabkan inflasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini