Multi National Corporation
Peranan Multi
National Corporation (MNC) dalam Ekonomi Politik Global
Robert Gilpin
(2001) dalam bukunnya yang berjudul The State and The
Multinationals menjelaskan bahwa ada beberapa peran
korporasi multinasional dalam ekonomi politik internasional.yaitu:
1. MNC
berperan untuk menekan angka pengangguran dengan melakukan investasi, sehingga
negara dapat menyerap tenaga kerja dalam suatu negara.
2. MNC
dapat memaksimalkan efisiensi faktor produksi, sehingga perusahaan dapat
memproduksi barang dalam jumlah besar dengan keuntungan optimal serta biaya
produksi yang minimal.
3. MNC
memiliki peran untuk membawa serta memperkenalkan teknologi maju terbaru ke
negara berkembang.
4. MNC
merupakan aktor pengelola serta pendistribusi kekayaan dunia, sehingga dapat
dikatakan bahwa MNC merupakan salah satu harapan dunia dalam perkembangan
sistem ekonomi politik internasional (Gilpin, 2001).
Dalam hal ini,
negara sebagai aktor utama untuk mengerakan sebuah perusahaan
multinasional yang ada dalam suatu negara. Negara juga merupakan suatu agen
yang memiliki peran untuk mengatur alur perdagangan, investasi dan sistem
moneter yang ada. Peran negara dalam sistem ekonomi politik internasional juga
dapat dilihat melalui pemberlakuan tarif dan pajak yang dikenakan kepada barang
ekspor dan impor dalam perdagangan internasional. Dalam ekonomi politik
internasional, aktor negara memiliki pengaruh dalam mengatur perusahaan
multinasional yang ada dalam suatu negara. Hal tersebut dapat terjadi karena
nilai kapital dan surplus yang diterima oleh suatu perusahaan yang berada di
negara lain akan kembali ke perusahaan induk dalam suatu negara, sehingga hal
ini memungkinkan negara memiliki peran untuk mengatur alur keluar masuknya
modal serta surplus dalam perdagangan internasional (Gilpin, 2001).
Bargaining Position Perusahaan Multinasional
Terhadap Negara
Bargaining
position (posisi tawar-menawar) merupakan hal penting yang
harus diperhatikan oleh perusahaan multinasional atau multinational
corporation (MNC). Posisi tawar-menawar ini terjadi diantara hubungan
antara perusahaan multinasional dengan host country (negara
yang menjadi tempat perusahaan multinasional mengembangkan bisnisnya). Dalam
kegiatan ekonomi internasional, negara yang menjadi Host country biasanya
merupakan negara berkembang yang mana memiliki banyak kepentingan nasional yang
ingin mereka capai khususnya kepentingan ekonomi. Kepentingan ekonomi
negara host country tersebut biasanya menyebabkan terjadinya
intervensi yang dilakukan oleh pemerintah host country terhadap
perusahaan multinasional. Intervensi yang dilakukan oleh pemerintah host
country terhadap perusahaan multinasional dapat berupa pengawasan pasar,
pembatasan impor, pengawasan harga, domestikasi, dan nasionalisasi.
Perusahaan
multinasional perlu memiliki kapasitas yang memadai untuk menguatkan posisi
tawar-menawar (Bargaining position) sehingga dapat mencegah intervensi
pemerintah host country terhadap bisnis mereka. Beberapa hal
yang dapat menguatkan posisi tawar-menawar dari perusahaan multinasional adalah
sebagai berikut:
· Teknologi.
Perusahaan multinasional yang memiliki teknologi tinggi dan mampu menyediakan
produk yang unggul akan memiliki posisi tawar menawar yang kuat. Pemerintah
yang ingin melakukan intervensi seperti mengambil alih perusahaan multinasional
akan berpikir ulang jika perusahaan multinasionalnya memiliki teknologi tinggi
yang sulit dioperasikan. Produk dan jasa dari perusahaan multinasional yang
sulit dibuat alternatifnya juga akan menguatkan bargaining
position perusahaan multinasional.
· Skala
Ekonomi. Perusahaan multinasional yang memiliki volume
produksi barang yang besar serta telah berpengalaman dalam melakukan bisnisnya
akan membuat pemerintah host country sulit untuk melakukan
intervensi seperti membuat perusahaan nasional mereka sendiri untuk menyaingi
perusahaan multinasional tersebut. Perusahaan multinasional yang memiliki
banyak cabang di berbagai negara di dunia akan membuat suatu pemerintah host
country berpikir ulang untuk melakukan intervensi karena intervensi
yang mereka lakukan dapat menghapus manfaat yang diterima perusahaan.
· Diferensiasi
Produk. Diferensiasi dalam bentuk produk akan menambah
kekuatan posisi tawar-menawar perusahaan multinasional terhadap pemerintah.
Contohnya, perusahaan multinasional yang memproduksi peralatan pertanian yang
bermutu akan mempunyai kemampuan lebih besar untuk menghadapi pemerintah host
country dibanding pabrik kosmetik.
Perusahaan
multinasional yang memiliki persyaratan manajerial, operasional, serta teknis
yang masih berada dalam jangkauan kemampuan pemerintah host
country akan memiliki posisi tawar-menawar yang lemah.
Permasalahan-Permasalahan
Perusahaan Multinasional
Multinational
Corporation (MNC) merupakan sebuah
perusahaan transnasional yang memiliki struktur keorganisasian yang kuat.
Selain itu, perusahaan jenis ini juga memiliki kemampuan dalam
mengelola, mengatur sumber daya yang ada dan bahkan mampu
mempengaruhi kondisi pasar global. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak
Negara-negara di dunia mulai menganggap kehadiran perusahaan multinasional
sebagai suatu aset yang penting.
Apabila ditinjau
dari pesatnya perkembangan industri di era globalisasi ekonomi, maka setiap
perusahaan multinasional harus mahir dalam memainkan pasar. Dalam proses
perkembangannya perusahaan multinasional tidak luput dari berbagau permasalahan
yang senantias muncul, baik itu dari sesama kompetitor maupun masalah-masalah
lainnya. Berikut merupakan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan multinasional(MNC);
1. Lingkungan
MNC
menjadi salah satu penyumbang emisi karbon yang diakibatkan dari proses
produksinya. Perubahan iklim sendiri merupakan adanya perubahan yang terjadi
pada komposisi dan variabilitas atmosfer secara global. Terjadinya perubahan
iklim sendiri akibat dari penggunanan energi yang tidak terbarui seperti pada
produksi batu bara, yang mana hasil dari pembakaran tersebut menggandung karbon
dioksida yang sangat berlebihan dan energi tersebut juga melepaskan gas rumah
kaca yang akibatnya berdampak pada peningkatan suhu bumi sehingga perubahan
terhadap iklim terjadi.
Permasalahan
lingkungan seringkali terjadi di Negara-negara berkembang akibat masuknya
perusahaan multinasional. Seringkali perusahaan multinasional melakukan
pelanggaran terhadap undang-undang terkait permasalahan lingkungan. Seperti
halnya apa yang terjadi di India, bisnis perdagangan sampah yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan multinasional marak terjadi yang kemudian menyebabkan
tercemarnya lingkungan. Tentu hal ini dapat berdampak serius terhadap kesehatan
masyarakat.
2. Perbedaan
Budaya dan Masalah Komunikasi
Permasalahan
lain yang dihadapi oleh MNC ialah perbedaan budaya yang dimiliki oleh setiap
negara yang berbeda-beda. Memahami budaya negara lain atau negara tujuan
transaksi bisnis merupakan suatu hal yang sangat penting. Namun tidak sedikit
perusahan multinasional yang mengalami kesulitan untuk untuk memahami budaya
asing ini, sehingga tentunya hal tersebut akan menjadi salah satu
penghambat bagi perkembangan MNC itu sendiri. Selain itu, kurangnya pemahaman
tentang kebudayaan terutama pada penggunaan bahasa komunikasi yang baik dengan
masyarakat itu sendiri sering kali membuat perusahaan multinasional
harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mempekerjakan pekerja asing
dibandingkan dengan pekerja lokal profesional yang lebih murah.
3. Perubahan
Undang-undang
Adanya
perubahan peraturan oleh Negara, seringkali membuat suatu perusahaan
multinasional menjadi terhambat dalam berkembang. Tekanan yang muncul dari
regulator atau si pembuat kebijakan biasanya berpengaruh besar
terhadap biaya yang dikeluarkan perusahaan tersebut dalam menjalankan
bisnisnya.
4. Perubahan Nilai
Mata Uang Asing
Permasalahan
ini merupakan ancaman utama yang menghambat perkembangan perusahaan
multinasional. Nilai tukar mata uang yang berubah dapat meningkatkan biaya
operasional secara drastis terutama pada biaya lisensi maupun dokumen-dokumen
yang dibutuhkan.
Dari
beberapa uraian permasalahan MNC diatas perlu diketahui bahwasanya setiap
perusahaan multinasional baik yang bersekala kecil maupun besar, masing-masing
memiliki permasalahan tersendiri yang dapat menghambat kelangsungan bisnisnya.
Disisi lain, Berangkat dari fakta yang ada bahwasanya perusahaan multinasional
memiliki dampak yang cukup besar dalam upaya meningkatkan perkembangan ekonomi
secara global dan bahkan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat
dunia.
Komentar
Posting Komentar